Sejarah

Pertanyaan

Deskripsikan kehidupan pemerintahan mesir kuno pada zaman kerajaan baru

1 Jawaban

  • Firaun Mesir Kuno berperan sebagai Raja Dewa (God Kings). Baru pada tahun 2133 SM, Firaun hanya diakui sebagai "keturunan dewa" saja.
    Pada mulanya, Mesir terbagi menjadi dua, yaitu Mesir Bawah (Hilir/Utara) dengan ibu kota di Memphis dan Mesir Atas (Hulu/Selatan) dengan ibu kota di Thebe.
    Sejak Firaun Menes dari Wangsa I (3100-2890 SM) berkuasa, kedua Mesir dapat disatukan. Penyatuan ini ditandai dengan mahkota yang dikenakan Menes berupa mahkota bersusun dua. Pehyatuan Menes ini oleh penerusnya dikembangkan dengan ekspansi ke Sudan, Nubia dan Libya.

    Pada masa kekuasaan Wangsa lll (2686-2613 SM), pemerintahan dipegang oleh Firaun Joser. Saat itu, Mesir berhasil menguasai daerah Nubia Hilir.

    Pada masa pemerintahan Wangsa IV (2613-2494 SM), ada beberapa Firaun yang menonjol di antaranya Khufu, Khafre, dan Menkaure. Pada waktu itu, Mesir berperang dengan Nubia dan Libya. Pada tahun 1674-1567 SM, Mesir diserang dan dikuasai oleh bangsa Hyksos.

    Selanjutnya Ahmosis I dari Wangsa XVIII (1567-1320 SM) berhasil mengusir bangsa Hyksos dan mengembalikan kemerdekaan dan kejayaan Mesir. Firaun Thutmosis lll memperluas kekuasaan Mesir sampai dengan tepi Sungai Eufrat.

    Pada masa pemerintahan Wangsa XX (1200 SM), kejayaan Mesir perlahan-lahan mulai pudar. Beberapa jajahan Asia melepaskan diri, bahkan tahun 524~04 SM, Mesir dikuasai oleh Persia.

    Pada masa pemerintahan Wangsa XXVII (404-398 SM) bangsa Persia dapat diusir dari Mesir dengan bantuan Yunani.

    Pada tahun 332 SM, Alexander Macedonia menyerbu ke Asia dan Mesir. Sejak itu Mesir dikuasai Yunani sampai dengan pemerintahan Wangsa Ptolomaeus (dengan rajanya yang terkenal, Cleopatra). Mesir jatuh ke tangan Romawi pada tahun 30 SM.

Pertanyaan Lainnya