faktor pendukung dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa dalam NKRI
PPKn
yossirolanda598
Pertanyaan
faktor pendukung dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa dalam NKRI
2 Jawaban
-
1. Jawaban kamilaaaa
kurangnya kerja samaa
maaf kalo salah^-^ -
2. Jawaban SalimRajafi
Menurut saya persatuan dan kesatuan sebuah bangsa adalah hal yang simpel dijelaskan namun begitu kompleks dalam implementasinya, apalagi dengan negara yang mempunyai jumlah suku hingga ratusan seperti di Indonesia. Dan untuk sedikit berpendapat, yang pertama ialah faktor pendukung hal tadi. Beberapa yang ada dalam pikiran saya ialah:
1. Pendidikan yang baik untuk semua kalangan.
Pendidikan yang saya maksud bukan hanya bersifat formal seperti di sekolah-sekolah atau di kampus-kampus, namun juga bentuk pendidikan non-formal seperti seminar, kajian budaya atau keagamaan, atau bahkan pemberitaan melalui media massa. Dan untuk yang terakhir, pola pendidikannya tidak harus bersifat 'menggurui' namun juga bersifat 'menghibur' seperti halnya lewat acara televisi.
2. Sistem birokrasi dan hukum yang terbuka dan adil.
Dua hal ini adalah asas penting dalam menjalankan roda-roda kenegaraan. Sistem pemerintahan yang bagus tentunya akan mendapat respon positif dari masyarakat selaku representasi dari 'suara tuhan'. Dan sebaliknya, jika masyarakat merasakan kekecewaan terhadap pemerintah maka pembangkangan yang berakhir dengan perpecahan sangat mungkin terjadi.
3. Adanya dialog antar kelompok.
Heterogenitas masyarakat Indonesia selain membuat negara tersebut menjadi sangat berwarna, juga berpotensi menghancurkannya dari dalam apabila gesekan-gesekan kecil diabaikan tidak diselesaikan pada waktunya.
4. Selalu waspada dan sensitif terhadap hal-hal yang bersifat deskriminatif.
Diskriminasi adalah hal yang cukup rumit dengan fakta bahwa Indonesia mempunyai berbagai kelompok dengan banyak cakupan dan kategori (ras, suku, agama, dsb). Ini bisa dimanfaatkan oleh anggota-anggota kelompok tertentu untuk dapat mengungguli 'saingannya' ataupun untuk menggapai keinginan mereka.
Di Indonesia sendiri, meski tampak dari permukaan adalah negara yang damai, kekhawatiran tentang perpecahan bangsa ini bukan isapan jempol belaka. Berita palsu (hoax), kebobrokan pejabat negara, sikap emosional-konservatif dan intoleran serta lemah tanggap terhadap isu-isu diskriminasi dapat menjadi jalan mulus untuk menuju perpecahan dan perang saudara seperti yang terjadi di negara-negara lainnya.