B. Arab

Pertanyaan

mengapa kita harus ikhlas
sebutkan manfaat dari ikhlas

2 Jawaban

  • -mendapatkan pahala dari allah
    -adanya rasa bahagia tersendiri yang muncul dari dalam hati kita
  • ikhlas merupakan keharusan hakiki yang mesti ada dalam diri setiap orang. Ketika ikhlas itu ada, akan kuat dan tangguhlah dirinya. Sebaliknya ketika ikhlas telah hilang, maka akan rapuh dan lemahlah dirinya. Ketika seseorang mengatakan, ”Ikhlaskan saja,” ketika mengalami kehilangan seseorang atau sesuatu yang dicintainya. Artinya ”Kuatkan kembali dirimu, jangan larut dalam kesedihan yang akan menghabiskan energi positifmu.”
    Hal itu karena manusia itu sendiri diciptakan dari fitrah (ruh suci, Q.S. al-Rûm/30: 30). Fitrah itu dalam perkembangan hidup di dunia, tidak selalu suci karena dikotori oleh berbagai faktor eksternal. Semakin kotor fitrah itu, manusia akan semakin lemah dan rapuh sampai pada gilirannya merana dan sengsara. Sebaliknya, bila fitrah itu terus terpelihara, disucikan, dimurnikan, dan dirawat, maka pemiliknya akan semakin kuat, tegak berdiri, dan kokoh. Ikhlas berfungsi memelihara fitrah itu agar terus bersih dan murni.
    Oleh karena itu, Ibn Hazm menyebutkan bahwa ikhlas ibarat ruh dalam jasad. Jasad akan mati tak bertenaga ketika kehilangan ruh. Itulah maka kenapa para generasi salaf dan para mujahid dapat mengantarkan umat Islam menuju kejayaannya. Karena mereka hidup, memiliki ruh, dan bangkit. Mereka bekerja dan berjuang semata ikhlas lillahi ta’ala. Amal perbuatan mereka bergizi, penuh makna, dan kekuatan, karena ada ruhnya, yaitu ikhlas. Amal yang demikian mengantarkan umat mencapai masa kejayaannya.
    Coba perhatikan para pejuang kemerdekaan negeri ini. Betapa mereka hidup begitu bersahaja meskipun mereka sebagian menjadi pejabat pemerintahan. Keikhlasan mereka tercermin dari tidak banyak tuntutan terhadap kesejahteraan kepada Republik yang baru lahir kala itu. Bagi mereka kerja adalah sebuah panggilan suara hati. Itulah sebabnya nama mereka tetap dikenang sebagai pahlawan yang tidak hanya menginspirasi dengan kata-kata tetapi juga lewat keteladanan.
    Berbeda dengan kondisi, dimana setiap orang berbuat penuh pamrih, ukuran perbuatan dinilai dari banyaknya orang yang terkagum-kagum. Hidup penuh kebohongan, kemunafikan dan kepura-puraan. Tampak hebat padahal rapuh, terlihat kaya padahal miskin, kelihatan khusyu’ padahal jahat. Maka kebobrokan akan melanda pelakunya, keluarga, bangsa dan negaranya. Hidup serba semu, kekayaan nisbi sebagai hasil korupsi, jabatan diraih karena penuh tipu dan rekayasa, dan bermu’amalah penuh basa basi menebar janji tanpa bukti. Ruh telah hilang dari jasad. Ikhlas telah lenyap dari amal perbuatan.

Pertanyaan Lainnya